Tradisi Unik : Potong Jari Untuk Membuktikan Rasa Kesetiaan




Pernah gak sih lo, memberikan bunga atau coklat di hari sepesial kepada pasanganmu sebagai bentuk rasa cinta dan kesetiaan...? mungkin sebagian besar dari kalian pernah lah ya entah itu kepada pasangan atau keluarga.

Namun, berbeda dari yang lainnya, ada sebuah suku di pedalaman Papua yang bernama suku Dani, mereka akan memotong jari mereka sebagai bentuk kehilangan dan kesetiaan atas kehilangan anggota keluarga atau pasangan mereka. Tradisi ini disebut tradisi Iki Palek.

Satu ruas jari untuk kehilangan pasangan dan dua ruas jari untuk kehilangan orang tua mereka. Jadi jangan heran kalau suatu saat nanti kalian kebetulan mengunjungi mereka, kalian akan melihat ibu-ibu disana banyak yang kehilangan jari mereka, bahkan ada yang kehilangan semua jari mereka.

 

Memang tradisi ini biasanya dilakukan oleh pihak perempuan yang kehilangan, namun biasanya pihak laki-laki juga melakukannya namun jika laki laki, mereka tidak memotong jari mereka melainkan memotong kulit telinga.

Mengapa jari yang dipotong...? karena menurut mereka yaitu suku dani, jari adalah bagian tubuh yang memudahkan mereka untuk melakukan pekerjaan sehari hari, sehingga jika jari-jari mereka dipotong akan mempersulit pekerjaan mereka, hal ini sebagai bentuk penggambaran bagaimana mereka akan kesulitan jika kehilangan salah satu anggota keluarga mereka.

Pelaksanaan tradisi iki palek ini dilakukan dengan cara tradisional dan pastinya tanpa anastesi atau obat penghilang rasa sakit saat pelaksanaan, sehingga mereka akan mengalami rasa sakit yang luar biasa saat melakukan tradisi ini. Ada beberapa cara yang mereka lakukan untuk memotong jari mereka, pertama mereka akan mengikat jari mereka sampe peredaran darah berhenti kemudian akan mengahantam jari mereka dengan benda tajam dari besi atau batu yang ditajamkan, ada juga yang menggunakan gigi (digigit) hingga jari mereka putus. Setelah jari mereka putus, mereka akan membalut lukanya dengan semacam dedaunan untuk menghentikan pendarahan, dan biasanya luka tersebut akan sembuh setelah satu bulan.

Memang tradisi ini sudah mulai ditinggalkan oleh generasi penerus mereka karena berkembangnya informasi dan agama di sana. Namun masih ada juga yang melestarikannya.

Ok, sekian dulu lah tulisan dari saya, apa yang saya tulis dan apa yang anda baca belum tentu adalah kebenaran seratus persen, jika kalian masih penasaran dengan tradisi ini, bisa cari informasi sendiri dari berbagai sumber di internet, jurnal-jurnal, atau buku dan film.

Sebenarnya ada satu film yang berjudul “Matahari Dari Timur” yang sempat menampilkan tradisi ini dimana sang istri yang kehilangan suaminya memotong jarinya dengan cara dihantam batu yang ditajamkan. Ok saya Mas Eddy sebagai author, salam budaya indonesia.

Komentar